Pelaksanaan Teknik Pematrian
Pematrian atau penyolderan merupakan proses penyambungan dengan menggunakan logam campuran yang disebut timah solder.
Pada buku ini kita akan mempelajari proses penyolderan halus.
Penyolderan digunakan untuk menyambung tembaga, baja, timah atau seng. Karena itu penyolderan dipakai secara luas dalam perbaikan listrik otomotif.
Tiga hal yang harus dipenuhi agar diperoleh penyolderan yang baik :
1. Bahan yang bersih.
2. Alat solder yang bersih dengan suhu yang tepat.
3. Timah dan pasta yang tepat.
Penerapan penyolderan dalam otomotif listrik:
1. Menyambung kawat alat ukur.
2. Menyambung terminal sikat pada motor stater atau alternator.
3. Menyambung kabel baterai pada terminal.
4. Memasang komponen pada PCB.
Ada berbagai macam perbandingan logam timah dan timah hitam yang bisa diperoleh, tergantung bahan yang akan disambung.
Secara umum timah solder harus meleleh pada suhu yang lebih rendah daripada kedua logam yang disambung.
Perbandingan kandungan logam pada timah solder untuk penyolderan peralatan listrik, lebih kurang 60% dan 40% timah hitam.
Timah solder tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran:
Batang.
Tongkat.
Kawat padat dan berinti.
Bubuk.
Pasta.
Timah solder berbentuk kawat biasa dipakai untuk digunakan dalam bidang listrik. Jenis ini tersedia dalam berbagai ukuran untuk menyesuaikan dengn keperluan, misalnya jika menyolder komponen yang sangat kecil pada papan rangkaian tercetak ( PCB ) timah solder berbentuk kawat kecil yang dipakai.
Timah solder berbentuk kawat ada yang padat dan ada yang berinti / berongga. Rongga tersebut diiisi dengan pasta.
Fluks / pasta solder.
Sebelum dijelaskan apa yang disebut fluks, diterangkan terlebih dahulu mengapa kita memerlukannya.
Logam yang akan disolder harus benar – benar bersih, misalnya dari karat. Jika permukaan sebuah logam berhubungan dengan udara maka akan terjadi oksidasi. Oksidasi adalah pembentukan karat atau bercak yang disebabkan oleh reaksi dengan udara.
Fluks / pasta solder adalah senyawa kimia yang jika diberikan pada suatu logam akan mencegah terjadinya proses oksidasi lebih lanjut serta membantu pengaliran timah solder pada bahan.
Macam – macam fluks
Pada umumnya fluks dibagi menjadi 2 macam:
Anorganik ( korosif )
Organik ( non – korosif )
Fluks anorganik biasanya digunakan dalam penyolderan timah, baja lunak, timah hitam serta berbagai macam logam campuran. Fluks bersifat asam dan bisa menghilangkan oksid, sesudah penyolderan dengan fluks anorganik semua sisa kotoran harus dibersihkan untuk mencegah korosi lebih lanjut.
Fluks organik tidak bersifat korosif sebagaimana pada fluks anorganik. Fluks organik tidak melepaskan oksid dari logam melainkan mencegah terjadinya oksid. Fluks tipe organik digunakan dalam penyolderan bidang listrik.
Contoh fluks organik:
Resin
Tallow / Gemuk