SAMBUNGAN TETAP
Makna sambungan yang difahami dalam bidang pemesinan, tidak jauh berbeda dengan apa yangkita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu menghubungkan antara satu benda dengan lainnya.Sebagaimana yang diketahui, manusia tidak dapat memproduksi sesuatu
dalam sekali kerja.Hal ini tidak lain karena keterbatasan manusia dalam menjalani
prosesnya. Makanya benda yangdibuat manusia umumnya terdiri dari berbagai komponen, yang dibuat melalui prosespengerjaan dan perlakuan yang berbeda. Sehingga untuk dapat merangkainya menjadi sebuahbenda utuh, dibutuhkanlah elemen penyambung.Menilik fungsinya, elemen penyambung sudah pasti akan ikut mengalami pembebanan saatbenda yang dirangkainya dikenai beban. Ukurannya yang lebih kecil dari elemen yang disambungmengakibatkan beban terkonsentrasi padanya. Efek konsentrasi beban inilah yang harusdiantisipasi saat merancang sambungan, karena sudah tentu akan bersifat merusak.Ada dua jenis sambungan yang dikenal secara umum :
1.
Sambungan tetap (permanent joint).
Merupakan sambungan yang bersifat tetap, sehingga tidak dapat dilepasselamanya, kecuali dengan merusaknya terlebih dahulu.
Contohnya : sambungan pakukeling (rivet joint) dan sambungan las (welded joint).
2.
Sambungan tidak tetap (semi permanent).
Merupakan sambungan yang bersifat sementara, sehingga masih dapat dibongkarpasang selagimasih dalam kondisi normal.
Contohnya : sambungan mur-baut / ulir (screwed joint) dansambungan pasak (keys joint